Lahir Kembali Dengan Tangan Master

Unduh <Lahir Kembali Dengan Tangan Ma...> gratis!

UNDUH

Bab 11

Dari antrean panjang pasien yang menunggu di luar klinik, terlihat bahwa Olivia sepertinya memang sangat terkenal di bidang ini.

Saat Umaya dan yang lainnya masuk ke dalam ruang konsultasi, mereka melihat seorang dokter wanita, Olivia. Dia mengenakan jas putih dan memakai masker sedang menulis rekam medis dengan kepala tertunduk. Melihat Iriana, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Mengapa masih belum melakukan operasi?"

"Dokter, kami ingin membatalkan operasi itu." Ira mengajukan permintaan untuk putrinya.

"Oh? Mengapa begitu?" Olivia bertanya dengan sungguh-sungguh.

"Menurutku, penyakitnya tidak perlu sampai harus di histerektomi. Penyakitnya bisa sembuh total dengan pengobatan tradisional." Kata Umaya sembari melangkah maju.

Olivia meletakkan pulpen yang ada di tangannya, kemudian dia memandang Umaya dari atas sampai bawah. Dia mengambil semua hasil tes yang telah diuji untuk Iriana, kemudian menyebarkannya di atas meja. Dia lantas berkata dengan suara dingin, "Sepertinya kamu meragukan hasil pemeriksaan kami? Pasien melakukan aborsi empat bulan yang lalu dan mengeluarkan darah terus menerus sejak menstruasi tiga bulan yang lalu dan sampai sekarang tidak pernah berhenti. Rumah sakit kami melakukan pemeriksaan jaringan di atasnya dan menurut hasil pemeriksaan, di diagnosis bahwa ini adalah lesi prakanker pada rahim. Aku ingin tahu bukti apa yang kamu miliki untuk menantang keputusan kami? Aku hanya ingin keluarga kalian percaya pada penelitian ilmiah!"

"Aku tidak tahu apa itu penelitian ilmiah, aku hanya tahu bagaimana mendiagnosis pasien dan menyembuhkannya dengan cara termudah dan tercepat, yaitu dengan menggunakan pengobatan tradisional." Kata Umaya dengan suara yang tegas.

Olivia mencibirnya dan berkata, "Apa yang kamu katakan itu benar, aku sepenuhnya setuju dengan apa yang kamu katakan barusan. Alasan mengapa kita harus mengangkat rahim pasien adalah untuk menghilangkan rasa sakitnya. Dari tujuan yang lebih mendasar, kita juga perlu mengorbankan sesuatu demi menyelamatkan nyawanya."

"Mengorbankan apa? Angkat rahim? Tahukah kamu bahwa tubuh manusia adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan? Gejala Iriana menurut hasil diagnosa nadiku, hanya statis darah yang sangat parah. Tetapi, perut bagian bawah kosong seperti kapas dan kalau kita fokus ke bawah, sama sekali tidak memiliki gejala kanker ada di sana. Itu artinya sama sekali bukan kanker rahim. Itu hanyalah stagnasi darah dari saluran konsepsi dan kemampuan perbaikan diri yang buruk, sehingga menyebabkan pendarahan tanpa henti. Hanya menggunakan jarum akupuntur untuk menyeimbangkan yin dan yang, pendarahannya dapat dihentikan hanya dalam beberapa menit." Umaya berbicara dengan sangat lancar.

Olivia tidak marah melainkan tertawa, dia memegang lengannya dan berkata, "Baiklah, kalau begitu aku tidak akan keberatan kalau kamu melakukan demonstrasi langsung di klinikku ini. Kalau kamu benar-benar dapat melakukannya seperti apa yang kamu katakan barusan, mulai hari ini aku akan menyembahmu sebagai guru."

Olivia sebenarnya sangat marah. Dia tahu betul tentang kondisi Iriana, sehingga dia berani berbicara seperti itu.

Umaya tersenyum dan berkata, "Benarkah ini?"

"Tentu saja, ada begitu banyak pasien yang bersaksi." Olivia menunjuk pasien di pintu.

Umaya menyingsingkan lengan bajunya. Dia membantu Iriana untuk duduk di kursi tempat Mariadi berkonsultasi dengan pasien, kemudian dia mengeluarkan jarum peraknya.

"Dokter ahli pengobatan tradisional ini usianya belum terlalu tua, beraninya dia datang dan mengacak-acak tempat dr. Olivia?"

"Aku pikir orang-orang ini hanya ingin membuat keributan masalah medis. Dokter Olivia ahli dalam bidang ini, bagaimana dia bisa membuat kesalahan dengan begitu mudah?"

"Meskipun pengobatan tradisional memiliki keistimewaan tersendiri, tapi tetap saja diperlukan pemeriksaan pengobatan barat untuk penyakit seperti kanker rahim."

"Melakukan akupuntur di kursi ini? Ini terlalu kekanak-kanakan!"

"Itu benar, bagaimanapun dilihat kenapa terlihat seperti tipuan. Kalau hal itu bisa menyembuhkan penyakit ini, semua rumah sakit pasti akan tutup."

Para pasien berbisik-bisik, bahkan ada yang mengeluarkan ponsel untuk merekam perdebatan tersebut.

Saat ini, beberapa dokter berjas putih kebetulan melewati pintu ruang konsultasi tersebut dan akhirnya mereka masuk ke dalam.

"Apa yang terjadi dr. Olivia?" Tanya dokter tua berambut abu-abu dengan suara berat.

"Bapak Mariadi." Olivia menunjuk Umaya dan dengan beberapa patah kata menjelaskan seluk beluknya.

"Oh? Ternyata ada pengobatan tradisional yang seperti ini?" Mariadi mengerutkan keningnya dan menatap Umaya.

Umaya menutup telinga terhadap komentar orang lain dan dengan terampil memasukkan jarum akupuntur tersebut ke saluran konsepsi Iriana.

"Ah, sakit!" Berbeda dengan pasien biasa, Iriana langsung berteriak kesakitan begitu jarum dimasukkan.

"Sakit itu baru benar. Saluran konsepsi milikmu sangat terhambat. Saluran konsepsi ini yang mengatur kesuburan, sehingga sepertinya ada masalah dengan rahim." Kata Umaya dengan terus menjelaskan dan terus menggerakkan tangannya. Jarum peraknya itu terus berputar.

Iriana sangat kesakitan. Dia menggigit bibirnya erat-erat serta menggenggam pegangan kursi di bawahnya dengan kedua tangannya dan setelah beberapa saat, pakaiannya basah oleh keringat.

"Tunggu sebentar lagi." Kata Umaya sembari memutar ujung jarum dengan lembut dengan teknik yang terampil. Keahlian unik teknik bekam empat elemen yang telah hilang selama ribuan tahun di dunia, saat ini digunakan lagi oleh Umaya. Terlihat beberapa jarum perak bergetar dengan frekuensi khusus dalam sekejap.

"Ah, jarum peraknya masih bergetar."

"Kenapa merah? Keluar garis merah!"

Semua orang berteriak kaget. Akupunktur dalam pengobatan obat tradisional semacam ini belum pernah ada sebelumnya.

Melihat pemandangan ini, Mariadi dengan tiba-tiba mengubah raut wajahnya. Dia berjalan cepat menuju Umaya dan melihat ekor jarum yang bergetar, pikirannya berkelebat seperti kilat. Metode akupunktur yang tercatat dalam buku kuno, dia langsung menyangkalnya sendiri. Metode akupunktur itu telah hilang selama ribuan tahun. Dokter ahli pengobatan tradisional di hadapannya baru umur berapa? Bagaimana mungkin dia mengetahui teknik akupunktur semacam itu?

Namun, frekuensi getaran aneh dari jarum perak dan garis merah pada titik akupunktur yang keluar mengikutinya, persis sama dengan yang tercatat di buku kuno.

Mariadi bingung dan akhirnya mau tidak mau bertanya dengan suara bergetar, "Aku ingin tahu, teknik akupunktur macam apa ini?"

"Teknik bekam empat elemen!" Jawab Umaya tanpa mengangkat kepalanya.

"Empat, teknik bekam empat elemen? Astaga! Apakah ini benar-benar teknik bekam empat elemen?" Wajah Mariadi berubah drastis dan jari-jarinya bergetar tak terbendung.

Umaya menatap Mariadi yang bersemangat, dia tersenyum dan tanpa diduga, masih ada orang yang berwawasan di dunia ini.

"Sudah selesai!" Jarum bisa bertahan lebih dari sepuluh menit, kemudian Umaya  mengeluarkan jarum perak satu per satu.

Ira segera meraih putrinya dan bertanya, "Iriana, bagaimana?"

"Ibu, sakit sekali, lebih sakit dari melahirkan!" Kata Iriana lemah.

"Kak Iras, pendarahan rahim putrimu telah berhenti, bawa dia dan bersihkan dia dengan hati-hati." Umaya mengambil jarum perak dan tersebut.

"Ah baik!" Ira buru-buru membantu putrinya untuk membersihkan diri.

Pasien di sekelilingnya mulai bergemuruh dan berbisik-bisik.

"Sudah berapa lama ini berlangsung? Kurang dari setengah jam, ya? Kamu dapat menghentikan pendarahanku hanya dengan menggunakan beberapa jarum akupuntur tersebut?"

"Siapa yang tahu? Kita akan tahu nantinya."

Mariadi, bagaimanapun, tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Umaya, seluruh tubuhnya kaku seperti patung kayu.

Bab Sebelumnya
Bab Selanjutnya